BeritaTimnas Indonesia

Mees Hilgers Dituding Jadi Pemicu Shin Tae-You Dipecat: Apa yang Terjadi Di Balik Layar Timnas?

45
×

Mees Hilgers Dituding Jadi Pemicu Shin Tae-You Dipecat: Apa yang Terjadi Di Balik Layar Timnas?

Sebarkan artikel ini

Polemik terbaru di tubuh PSSI kembali menjadi sorotan. Nama Arya Sinulingga, anggota Exco PSSI, terseret dalam kontroversi terkait pernyataannya tentang konflik internal di Timnas Indonesia. Dugaan bahwa Arya menjadi pemicu klarifikasi dari pemain naturalisasi Mees Hilgers semakin memanaskan situasi.

Dalam wawancara dengan stasiun TV swasta, Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa keputusan PSSI untuk memutus kerja sama dengan Shin Tae-yong (STY) tak lepas dari masalah harmoni di skuad. Ia menyebut adanya “perang dingin” antara pelatih asal Korea Selatan itu dengan salah satu pemain.

“Di sinilah problem mulai terjadi, masalah harmoni di dalam (Skuad Garuda),” ujar Arya.

Ia juga menyiratkan bahwa ada situasi terkait seorang pemain yang mengalami cedera namun tetap bermain untuk klubnya.

Pernyataan Arya tersebut langsung memicu spekulasi. Banyak pihak menduga bahwa yang dimaksud Arya adalah Mees Hilgers, pemain naturalisasi yang sempat mengalami cedera ketika dipanggil membela Timnas. Pada saat itu, STY memutuskan untuk mengistirahatkan Hilgers demi pemulihan.

Namun, di tengah situasi tersebut, Hilgers justru terlihat bermain untuk klubnya, FC Twente. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen dan komunikasi antara pemain dan pelatih.

Seiring dengan mencuatnya isu ini, Mees Hilgers memberikan klarifikasi melalui media sosialnya. Ia menegaskan bahwa keputusannya untuk bermain di klub didasarkan pada rekomendasi tim medis FC Twente dan bukan karena ketidakpatuhan terhadap instruksi STY.

“Saya selalu memberikan yang terbaik untuk Timnas, dan saya berharap masalah ini tidak disalahartikan,” tulis Hilgers dalam unggahannya.

Publik pun terpecah dalam menanggapi pernyataan Arya Sinulingga. Beberapa pihak menyayangkan bahwa masalah internal Timnas diungkapkan ke publik, yang justru dapat merusak citra sepak bola nasional.

Di sisi lain, pengamat sepak bola seperti Akmal Marhali menilai bahwa transparansi tetap diperlukan, namun dengan cara yang tidak memancing konflik baru.

“Yang dibutuhkan sekarang adalah fokus pada perbaikan tim, bukan pada konflik antar individu,” ujar Akmal dalam diskusi olahraga yang disiarkan secara daring.