Mylian Jimenez Gagal Gabung Timnas Indonesia: "Saya Tidak Bisa Membela Timnas"

Mylian Jimenez, eks Timnas Belanda U-19 dan pemain Aalborg BK, memastikan dirinya tidak bisa bergabung dengan Timnas Indonesia. Kendala administrasi dan kesimpulan diskusi dengan pihak terkait menjadi alasannya.

Gagalnya Mimpi Mylian Jimenez Bersama Timnas Indonesia

Harapan penggemar sepak bola Indonesia untuk melihat Mylian Jimenez, pemain keturunan yang sempat memperkuat PSV Eindhoven U-21 dan Timnas Belanda U-19, berseragam Garuda pupus sudah. Pemain yang kini membela klub Denmark, Aalborg BK, menyatakan bahwa ia tidak bisa membela Timnas Indonesia. Pernyataan ini ia sampaikan melalui Yussa Nugraha, eks pesepak bola yang aktif membahas pemain keturunan.

“Kemarin saya dihubungi Fardy Bachdim. Namun, kami sudah mendapatkan kesimpulan bahwa saya tidak bisa membela Timnas Indonesia,” ujar Mylian.

Perjalanan Karier Mylian Jimenez

Sebagai pemain muda berbakat, Mylian memiliki rekam jejak yang menjanjikan. Ia pernah memperkuat PSV Eindhoven U-21 dan menjadi bagian dari Timnas Belanda U-19. Saat ini, Mylian bermain untuk Aalborg BK di Liga 1 Denmark, di mana ia telah tampil 13 kali sepanjang musim 2024/2025 dan mencatatkan satu assist hingga pekan ke-15.

Keputusan untuk tidak bergabung dengan Timnas Indonesia tentu mengecewakan banyak pihak, mengingat kualitas Mylian yang diyakini bisa meningkatkan kekuatan skuad Garuda. Namun, keputusan ini disebut tidak terlepas dari kendala administrasi dan kesepakatan bersama dengan pihak terkait.

Kendala Pemain Keturunan Membela Timnas

Kasus Mylian Jimenez kembali menyoroti tantangan yang dihadapi pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia. Beberapa faktor yang kerap menjadi kendala meliputi:

Status Kewarganegaraan
Banyak pemain keturunan yang harus memilih antara mempertahankan kewarganegaraan asli mereka atau menggantinya untuk bermain bagi Indonesia.
Administrasi yang Kompleks
Proses naturalisasi sering kali memakan waktu lama dan memerlukan dokumen pendukung yang tidak mudah diakses.
Prioritas Karier Klub
Sebagian pemain lebih memilih fokus pada karier di klub, terutama jika bermain di kompetisi Eropa yang lebih kompetitif.
Komitmen Jangka Panjang
Bermain untuk Timnas berarti harus siap mengorbankan waktu dan tenaga untuk memenuhi agenda internasional, yang terkadang bentrok dengan jadwal klub.

Dampak bagi Timnas Indonesia

Kegagalan merekrut Mylian Jimenez menjadi kehilangan besar bagi Timnas Indonesia. Sebagai gelandang muda dengan pengalaman di kompetisi Eropa, Mylian bisa menjadi tambahan berharga bagi skuad asuhan Shin Tae-yong. Namun, hal ini juga menjadi pelajaran penting bagi PSSI dan pihak terkait untuk memperbaiki proses administrasi serta mempermudah jalan bagi pemain keturunan yang ingin membela Timnas.

Tanggapan Publik dan Pengamat

Kabar ini menuai berbagai reaksi di kalangan suporter. Sebagian besar menyayangkan keputusan ini, sementara yang lain memahami bahwa proses naturalisasi pemain keturunan memang tidak selalu berjalan mulus.

Beberapa pengamat sepak bola menilai bahwa PSSI perlu lebih proaktif dalam menangani kasus-kasus seperti ini. Dukungan kepada pemain keturunan yang ingin bergabung dengan Timnas harus ditingkatkan, mulai dari tahap komunikasi hingga penyelesaian administrasi.

Apa Selanjutnya?

Meski gagal mendatangkan Mylian Jimenez, Timnas Indonesia tetap memiliki sejumlah pemain keturunan lainnya yang sedang dalam proses naturalisasi. Para pemain seperti Ivar Jenner dan Rafael Struick telah menunjukkan kontribusi besar di lapangan, memberikan harapan bahwa skuad Garuda tetap memiliki potensi untuk bersaing di tingkat internasional.

Sementara itu, Mylian tetap akan melanjutkan kariernya di Aalborg BK, dan para penggemar sepak bola Indonesia berharap suatu saat ia bisa bergabung dengan Timnas jika situasi memungkinkan.

Kesimpulan: Perjalanan Belum Berakhir

Kegagalan Mylian Jimenez bergabung dengan Timnas Indonesia memang mengecewakan, tetapi ini bukan akhir dari upaya untuk memperkuat Timnas dengan talenta keturunan. Dengan perencanaan yang lebih baik dan dukungan penuh dari pihak terkait, Indonesia masih memiliki peluang untuk membawa lebih banyak pemain berbakat ke dalam skuad Garuda.