Setelah Timnas Indonesia gagal meraih prestasi di Piala AFF 2024, tekanan kepada Shin Tae-yong semakin besar. Publik, terutama warganet di dunia maya, ramai-ramai menuntut agar pelatih asal Korea Selatan itu segera dipecat.
Kritik ini menjadi sorotan utama, mengingat harapan tinggi yang disematkan kepada Shin sejak awal masa kepemimpinannya.
Namun, pengamat sepak bola asal Malaysia meminta agar publik tidak buru-buru menyalahkan Shin. Menurutnya, kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF bukanlah tanggung jawab sepenuhnya Shin, melainkan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor.
“Seharusnya netizen sebelum menuntut PSSI agar memecat Shin Tae-yong bisa melihat secara utuh dan bijak semua pertandingan Timnas Indonesia U-22 di Piala AFF. Apa penyebab utama kegagalan itu?” ujarnya.
Ia memaparkan bahwa dalam sejarah sepak bola Indonesia, pergantian pelatih justru kerap membawa dampak buruk. Hal ini terutama karena tim memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan strategi dan pendekatan baru.
“Jika Shin Tae-yong dipertahankan belum jaminan Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Begitu pula pelatih baru yang menggantikan Shin Tae-yong. Karena Indonesia masih punya empat pertandingan berat di babak ini. Pengalaman selama ini, pergantian pelatih di tengah jalan sering malah berakibat buruk,” jelasnya.
Ia melihat bahwa di era kepemimpinan Shin, Timnas Indonesia mulai menunjukkan perkembangan dalam filosofi permainan dan pembinaan pemain muda.
“Sejak Shin Tae-yong melatih Timnas Indonesia, ekosistem sepak bola Indonesia mulai terbentuk. Meski belum sempurna. Nah, pelatih baru nanti akan malah merusak ekosistem itu,” tambahnya.
