Sejumlah poster dengan gambar logo PSSI terbalik ditemukan menempel di berbagai titik di Kantor Sekretariat PSSI Kota Blitar, yang berada di kompleks Stadion Soepriadi, Kelurahan Kepanjenlor, Kecamatan Kepanjenkidul. Poster-poster tersebut pertama kali ditemukan oleh warga sekitar pada Kamis (9/1).
Poster-poster tersebut tertempel di pintu ruang media, rolling door gudang, dan beberapa fasilitas milik PSSI Kota Blitar. Aksi ini diduga merupakan bentuk kritik terhadap keputusan pemecatan pelatih Timnas Indonesia sebelumnya, Shin Tae-yong, oleh PSSI Pusat.
Keputusan pergantian Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan pencinta sepak bola nasional. Banyak pihak yang menyayangkan keputusan tersebut, mengingat kontribusi Shin Tae-yong yang dinilai membawa dampak positif pada performa timnas.
Ketua PSSI Kota Blitar, Yudi Meira, menanggapi aksi ini dengan bijak. Menurutnya, aksi vandalisme seperti ini kerap terjadi di kalangan pencinta sepak bola sebagai bentuk ekspresi kekecewaan.
“Itu kan namanya pencinta sepak bola nasional ingin menyampaikan aspirasi mereka. Itu sudah biasa di kalangan pencinta sepak bola,” ujar Yudi kepada wartawan, Jumat (10/1).
Namun, Yudi menekankan bahwa persoalan pemecatan Shin Tae-yong sepenuhnya merupakan kewenangan PSSI Pusat. Ia juga menyarankan agar bentuk kekecewaan lebih baik disampaikan secara langsung atau melalui surat kepada pengurus PSSI Kota Blitar.
Aksi ini menjadi sorotan, terutama karena melibatkan simbol resmi PSSI. Penggunaan logo terbalik di poster dapat diartikan sebagai bentuk protes keras. Meski demikian, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas aksi penempelan poster tersebut.
PSSI Kota Blitar sendiri telah mencatat insiden ini sebagai bagian dari dinamika di dunia sepak bola Indonesia. Tidak ada tindakan hukum yang dilaporkan sejauh ini terkait aksi tersebut.
