Timnas Indonesia U-20 kembali harus menelan pil pahit di turnamen U20 Challenge Series 2025. Setelah kalah dari Yordania, kali ini skuad Garuda Nusantara dikalahkan Suriah dengan skor 2-0 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Senin (27/1) malam WIB.
Meski hasilnya tidak memuaskan, pelatih Indra Sjafri menegaskan bahwa tujuan utama dari pertandingan ini adalah pembelajaran. Ia menyatakan laga melawan Yordania dan Suriah memberikan gambaran tentang tantangan yang akan dihadapi tim di Piala Asia U-20 2025 yang digelar di China bulan depan.
“Dua laga melawan Yordania dan Suriah ini sangat bermanfaat bagi timnas U-20. Semua pemain saya pikir bermain bagus. Tapi ada kekurangan memang secara grup, serta taktikal kami, dan dua gol lawan akhirnya terjadi. Nanti hal itu yang akan kami perbaiki,” kata Indra Sjafri, dikutip dari laman PSSI.
Indra juga menjelaskan bahwa timnya tidak berniat bermain bertahan, tetapi justru mencoba tampil lebih ofensif. Namun, Suriah berhasil menunjukkan transisi permainan yang cepat dan efisien.
“Kami memang tidak punya keinginan bermain tertutup atau bertahan, tapi kami coba bermain lebih ofensif. Saya pikir tadi memang Suriah bermain dengan cepat. Dari bertahan ke menyerang transisinya cepat. Dari menyerang ke bertahan juga cepat,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa pertandingan ini memberikan banyak pelajaran berharga untuk tim. “Sekali lagi, yang paling pertama kami tahu kualitas apa nanti yang akan kami hadapi di Piala Asia U-20,” tutup Indra.
