Jakarta, 19 November 2024 – Naturalisasi Ole Romeny untuk Kualifikasi Piala Dunia
Proses naturalisasi pemain sepak bola asal Belanda, Ole ter Haar Romeny, sedang menjadi perhatian publik sepak bola Indonesia. Ole Romeny, yang kini bermain untuk FC Utrecht di Eredivisie, diproyeksikan memperkuat Timnas Indonesia pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. PSSI menargetkan naturalisasi ini selesai sebelum Maret 2025, sehingga Romeny dapat langsung menjalani debutnya dalam laga resmi tersebut.

Menurut Ketua Umum PSSI Erick Thohir, naturalisasi ini adalah bagian dari strategi meningkatkan kualitas Timnas. Ole Romeny dipilih karena memiliki garis keturunan Indonesia dan telah menunjukkan ketertarikan besar untuk membela Garuda.

Profil dan Karier Ole Romeny

Ole ter Haar Romeny adalah penyerang muda berbakat kelahiran Belanda yang memiliki kemampuan serba guna. Sebelum bergabung dengan FC Utrecht, Romeny pernah memperkuat NEC Nijmegen. Keunggulannya terletak pada kecepatan, kemampuan membaca permainan, dan ketajamannya di depan gawang.

Musim ini, Romeny telah mencatatkan sejumlah gol penting di Eredivisie. Penampilan konsistennya bersama Utrecht membuat PSSI optimistis ia dapat menjadi tambahan berharga bagi lini depan Timnas Indonesia.

Proses Naturalisasi yang Dipercepat

Dalam konferensi pers baru-baru ini, Erick Thohir menegaskan bahwa proses naturalisasi Ole Romeny sedang dipercepat. Seperti proses sebelumnya, naturalisasi Romeny melibatkan dokumen administrasi, pengajuan resmi kepada pemerintah, hingga persetujuan DPR RI.

“Kami menargetkan semua selesai sebelum Maret 2025. Ole adalah pemain yang sangat cocok dengan kebutuhan Timnas saat ini. Kami berharap dia bisa langsung bergabung dengan tim pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia,” ujar Erick Thohir.

Proses ini mengikuti langkah serupa yang dilakukan PSSI dalam menaturalisasi Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama, yang kini menjadi pemain andalan Timnas Indonesia.

Pendapat Tokoh Sepak Bola Nasional

Langkah naturalisasi Ole Romeny mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan. Pengamat sepak bola nasional, Timo Scheunemann, menyebut keputusan ini sebagai strategi jitu PSSI.

“Ole Romeny memiliki pengalaman bermain di Eropa yang bisa membawa perubahan signifikan. Dengan latar belakang Eredivisie, ia dapat menjadi mentor sekaligus tulang punggung bagi pemain lokal,” ujar Timo.

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong juga optimistis. Ia percaya kehadiran Romeny akan memberikan variasi taktik yang lebih beragam. Shin mengatakan bahwa Romeny bisa menjadi senjata utama, terutama dalam pertandingan melawan tim-tim kuat Asia.

Tantangan dan Kritik terhadap Naturalisasi

Meski mendapat banyak dukungan, langkah PSSI ini tidak lepas dari kritik. Sebagian pihak menilai naturalisasi hanya menjadi solusi instan tanpa memperbaiki akar masalah sepak bola nasional, yaitu minimnya pembinaan usia dini.

Namun, keberhasilan pemain naturalisasi sebelumnya seperti Marc Klok dan Jordi Amat menjadi bukti bahwa strategi ini dapat membuahkan hasil positif. Dengan seleksi yang ketat dan pemilihan pemain berkualitas, naturalisasi dianggap mampu memberikan dampak langsung bagi performa Timnas.

Persiapan Menuju Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia

Jika naturalisasi berjalan sesuai jadwal, Ole Romeny diproyeksikan menjalani debutnya dalam putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pada babak ini, Timnas Indonesia akan menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Jepang, Korea Selatan, atau tim unggulan lainnya.

Dengan tambahan Ole Romeny, Timnas Indonesia diharapkan memiliki lini serang yang lebih tajam. Hal ini penting, mengingat target besar PSSI adalah lolos ke Piala Dunia pada edisi mendatang.

Kesimpulan

PSSI terus menunjukkan ambisinya untuk membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi. Proses naturalisasi Ole ter Haar Romeny adalah salah satu langkah besar untuk mewujudkan visi tersebut. Kehadiran pemain berpengalaman seperti Romeny diharapkan mampu membawa perubahan signifikan, baik dari segi kualitas permainan maupun mentalitas tim.

Namun, kesuksesan strategi ini tidak hanya bergantung pada kehadiran pemain naturalisasi. PSSI perlu memperkuat pembinaan usia muda sebagai pondasi jangka panjang bagi sepak bola nasional.